15 September 2012

Forum World LP Gas Ke 25

Wakil Presiden RI Boediono membuka acara World LP Gas Forum ke-25 di Bali International Convention Center Nusa Dua Bali, Rabu 12 September 2012. Forum Internasional yang mengagendakan Konferensi serta Pameran selama 3 (tiga) hari sejak 11 sampai 13 September 2012 yang dihadiri sekitar 1.000 peserta dari 67 Negara. Turut hadir dalam acara tersebut, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Pertemuan yang bertepatan dengan Silver Anniversary WLPGA (World LP Gas Association) yang dikenal sebagai Forum Bali 2012, tidak hanya mempertemukan para pemangku kebijakan dari berbagai negara terapi sekaligus menjadi tempat bertemunya Produsen, Distributor, Pemasar serta penyedia layanan rantai bisnis LPG untuk menjalin hubungan bisnis yang mendorong pengembangan konsumsi LPG di beberapa Negara. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam menyampaikan sambutannya adanya peningkatan konsumsi LPG di Tanah Air, telah mendorong PT. Pertamina (Persero)untuk lebih agresif meningkatkan pengembangan infrastruktur penyediaan LPG sekaligus untuk menjaga ketahanan Energi. Pada awal pelaksanaan Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 kg dan PT. Pertamina (Persero) memiliki tangki LPG dengan kapasitas 136.000 MT. Namun dalam perkembangannya seiring dengan peningkatan konsumsi maka kapasitas tangki meningkat menjadi 295.000 MT pada tahun 2012. Bagi Indonesia pertemuan ini memiliki nilai strategis mengingat Indonesia dipilih sebagai tuan rumah karena keberhasilan melaksanakan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 kg yang telah diterapkan Pemerintah sejak tahun 2007 hingga saat ini, yang telah menjangkau hampir seluruh penduduk Indonesia. Pendistribusian LPG 3 kg oleh PT. Pertamina (Persero) sampai saat ini telah mencapai sekitar 57,9 juta paket dimana selama 4 (empat) tahun terakhir ini telah meningkatkan konsumsi LPG di Indonesia. Selain itu PT. Pertamina (Persero) juga mengoperasikan Floating Storage Unit untuk menyimpan 431.400 MT. Dengan distribusi yang menjangkau ke pulau-pulau di seluruh Indoneisa, PT. Pertamina (Persero) juga akan terus meningkatkan armada kapal LPG, Filling Station dan meningkatkan kapasitas tangki. Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) menambahkan Forum WLPG menjadi salah satu isu penting dalam bisnis migas, dimana masyarakat dunia tengah mencoba mengembangkan energi alternatif baik konvensional maupun nonkonvensional termasuk energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada Energi Fosil. Sesuai dengan Tema Forum WLPG ke -25 Energy for All, Karen berharap forum ini menjadi bukti nyata fokus para pebisnis LPG Internasional dalam memberikan dukungan kepada dunia yang menetapkan tahun 2012 sebagai tahun “Sustainable Energy For All”. Dimana berdasarkan hasil kajian Greenwork Asia tahun 2008 menunjukkan konversi minyak tanah ke LPG telah mengurangi emisi 7.67 kg CO2 dari setiap konsumsi LPG 3 kg
.

16 Desember 2010

Kota Depok Kehilangan Putra Terbaiknya


Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun. Pemerintah Kota Depok Kehilangan Putra Terbaiknya yaitu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok DR. Iskandar Rais , M.Si dalam usia 55 tahun, Rabu, 8 Desember 2010 Pukul 11.50 Wib di Rumah Sakit Bunda Margonda Depok. DR. Iskandar Rais ,M.Si wafat secara tiba - tiba akibat serangan Jantung dan Stroke saat menghadiri acara pelatihan yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Hotel Bumi Wiyata Depok, sekitar pukul 10.00 WIB.

Dalam acara tersebut almarhum secara tiba - tiba terjatuh, kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bunda di Jalan Margonda Raya. Namun, dalam perjalanan beliau tidak dapat diselamatkan. Akhirnya Almarhum Bapak DR. Iskandar Rais ,M.Si dibawa ke rumah duka di Jalan Mawar, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Almarhum di Shalatkan di Masjid Baitul Kamal yang berlokasi di lingkungan Balaikota Depok, selanjutnya Jenazah Bapak DR. Iskandar Rais ,M.Si dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dreded, Bogor Tengah, Kota Bogor.

DPC. Hiswana Migas Kota Depok mengenal beliau tidak asing lagi bahkan Organisasi Profesi ini beliau ikut andil dalam pembentukan dan Pendeklerasiannya di Balai Kota Depok pata tanggal 22 Februari 2003. Beliau kita kenal sebagai Bapak yang sangat bersahaja, Jujur, Pengayom, Ramah dan Demokratis. Gelar Doktor yang disandangnya belum lama beliau peroleh dari Universitas Pajajaran Bandung.

Hadir dalam acara Ta’ziah antara lain Walikota Depok DR. IR. H. Nur Mahmudi Ismail ,M.Sc beserta seluruh staf Pemkot Depok. Dalam sambutannya Walikota Depok menyampaikan bahwa Kota Depok kehilangan Putra Terbaiknya. Almarhum merupakan sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki dedikasi tinggi dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

Jabatan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok dijabat yang kedua kalinya. Sebelum menjabat yang kedua kalinya beliau pernah menjabat Asisten Tata Praja Pemerintah Kota Depok. Semoga amal ibadah Almarhum dapat diterima Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan. Amin.
Selamat Jalan Bapak do’a kami selalu menyertaimu.

05 Oktober 2010

'Idul Fitri dan Halal Bi Halal 1431 H


Kamis, 30 September 2010, Pukul 11.00 Wib Dewan Pimpinan Cabang Kota Depok Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi mengadakan acara Halal Bi Halal yang dihadiri oleh Manager Gas Domestik Region II PT. Pertamina (Persero) Bapak R. Zulfikar, Sales Representatif LPG untuk Industri Ibu Dini, Bapak Sadli selaku Sales Representatif BBM untuk Wilayah Depok, Bogor dan Sukabumi, Utusan dari Dinas Perindag Kota Depok dan para Anggota DPC. Hiswana Migas Kota Depok baik dari Bidang SPBU, Agen LPG 3 Kg, 12 Kg, 50 Kg, Agen Minyak Tanah Ke Ekonomian, SPPBE/SPBBE. Acara dilangsungkan di “Salasar Resto” Jln. Kalimulya Raya No. 86 B Kampung Duren, Cilodong, Kota Depok.

Maksud dan tujuan Pengurus DPC. Hiswana Migas Kota Depok melaksanakan Halal Bi Halal 1431 H adalah ingin lebih mempererat tali persaudaraan dalam Organisasi Profesi antara Para Anggota dengan Mitra Usaha utamanya yaitu PT. Pertamina (Persero) dan Instansi terkait di Kota Depok. Pelaksanaan Halal Bi Halal 1431 H tersebut sebenarnya adalah usainya para anggota melaksanakan Ibadah Ramadhan dan diakhiri dengan ber Hari Raya ‘Idul Fitri.

Hari Raya ‘Idul Fitri sendiri memiliki arti yang dalam yaitu Hari kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Namun ‘Idul Fitri sendiri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia dalam kaca Islam, tidak dibebani dosa apapun. Kelahiran seorang anak masih dalam pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih. Kelak, orang tuanyalah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya. Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari perbuatan dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna ‘Idul Fitri.

Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna ‘Idul Fitri. Dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian dan saling menyakiti. ‘Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok.

Namun kata Halal bihalal itu sendiri terdapat 2 (dua) kata berangkai yang sering diucapkan dalam suasana ‘Idul Fitri, yaitu satu dari istilah - istilah "keagamaan" yang hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia. Istilah tersebut seringkali menimbulkan tanda tanya tentang maknanya, bahkan kebenarannya dari segi bahasa , walaupun semua pihak menyadari bahwa tujuannya adalah mencipakan keharmonisan antara sesama.

Hemat saya, paling tidak ada 2 (dua) makna yang dapat dikemukakan menyangkut pengertian istilah tersebut, yang ditinjau dari dua pandangan. Yaitu, pertama, bertitik tolak dari pandangan hukum Islam dan kedua berpijak pada arti kebahasan.
Menurut pandangan pertama dari segi hukum, kata halal biasanya dihadapkan dengan kata haram. Haram adalah sesuatu yang terlarang sehingga pelanggarannya berakibat dosa dan mengundang siksa, demikian kata para pakar hukum. Sementara halal adalah sesuatu yang diperbolehkan serta tidak mengundang dosa. Jika demikian, halal bihalal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain yang tadinya haram dan berakibat dosa, menjadi halal dengan jalan memohon maaf.

Pengertian seperti yang dikemukakan di atas pada hakikatnya belum menunjang tujuan keharmonisan hubungan, karena dalam bagian halal terdapat sesuatu yang dinamai makruh atau yang tidak disenangi dan sebaiknya tidak dikerjakan. Pemutusan hubungan (suami-istri, mislanya) merupakan sesuatu yang halal tapi paling dibenci Tuhan. atas dasar itu, ada baiknya makna halal bihalal tidak dikaitkan dengan pengertian hukum.

Menurut pandangan kedua dari segi bahasa, akar kata halal yang kemudian membentuk berbagai bentukan kata, mempunyai arti yang beraneka ragam, sesuai dengan bentuk dan rangkaian kata berikutnya. Makna-makna yang diciptakan oleh bentukan-bentukan tersebut, antara lain, berarti "menyelesaikan problem", "meluruskan benang kusut", "melepaskan ikatan", dan "mencairkan yang beku".

Jika demikian, berhalal bi halal merupakan suatu bentuk aktivitas yang mengantarkan pada pelakunya untuk meluruskan benang kusut, menghangatkan hubungan yang tadinya beku sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu, serta menyelesaikan kesulitan dan problem yang menghadang terjalinnya keharmonisan hubungan. Boleh jadi hubungan yang dingin, keruh dan kusut tidak ditimbulkan oleh sifat yang haram. Ia menjadi begitu karena misalnya kita lama tidak berkunjung kepada seseorang, atau ada sikap tidak adil yang kita ambil namun menyakitkan orang lain, atau timbul keretakan hubungan dari kesalah pahaman akibat ucapan dan lirikan mata yang tidak disengaja. Kesemuanya ini, tidak haram menurut pandangan hukum, namun perlu diselesaikan secara baik yang beku dihangatkan kembali, yang kusut diluruskan kembali, dan yang mengikat dilepaskan segera. Itulah makna serta substansi halal bihalal, atau jika istilah tersebut enggan kita gunakan, katakanlah bahwa itu merupakan hakikat ‘Idul Fitri, sehingga semakin banyak dan seringnya kita mengulurkan tangan dan melapangkan dada, dan semakin parah luka hati yang kita obati dengan memaafkan , maka semakin dalam pula penghayatan dan pengamalan kita terhadap hakikat halal bihalal. Sehingga dengan alasan tersebut DPC. Hiswana Migas perlu mengadakan acara Halal Bi Halal dan ini memang bentuk khas Indonesia, namun hakikatnya adalah hakikat ajaran Islam. Berangkat dari makna halal - bihalal seperti tersebut di atas, ada pesan universal Islam untuk selalu berbuat baik, memaafkan orang lain dan saling berbagi kasih sayang hendaknya tetap menjadi warna di DPC. Hiswana Migas Kota Depok. Bahkan Allah SWT lebih menghargai seseorang yang memberi maaf kepada orang lain (Q.S. Ali Imran ayat 134). Akhirnya, semoga usai ber Halal Bi Halal 1431 H seluruh Anggota DPC. Hiswana Migas Kota Depok bertambah erat tali persaudaraan, saling bahu membahu untuk memberdayakan oraganisasi profesi yang dicintai sebagai wadah untuk naungan para pengusaha Minyak dan Gas Bumi di Kota Depok mencapai Rahmatan lil ‘alamiin.
Allaahu a'lam bis-shawaab.

11 Agustus 2010

Resosialisasi Safety LPG ke Masyarakat


Kota Depok – Dewan Pimpinan Cabang Hiswana Migas Kota Depok bersama Gas Domestik Region II PT. Pertamina (Persero) dan Dinas Perindag Kota Depok sejak bulan Juli 2010 melaksanakan Resosialisasi Safety LPG ke masyarakat di Kota Depok. Hal ini diprogramkan DPC. Hiswana Migas Kota Depok sebagai upaya untuk lebih memberikan pemahaman keselamatan penggunaan LPG kepada masyarakat pengguna, Adapun yang memberikan Resosialisasi dan edukasi penggunaan LPG yang benar dan aman disampaikan oleh Sales Presentatif (SR) PT. Pertamina (Persero) Gas Domestik Region II untuk Wilayah Kota Depok Didiek Riady sekaligus sebagai narasumber.
Narasumber memperagakan cara bagaimana menggunakan kompor LPG 3 kg untuk memasak yang aman dan benar, mulai dari cara pemasangan Regulator, pemasangan Selang penghubung, juga penggunaan dasar Kompor LPG.

Pelaksanaan Resosialisasi telah dilakukan secara Marathon di 4 Kecamatan yaitu:
1. GOR Futsal Rajawali Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong Kota Depok.
2. Perumahan Amjiattak Komplek Brimob Kelapa Dua, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
3. Pangkalan Yuli Fauziah Jl. Cagar Alam Rt. 03/08, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
4. Majlis Ta’lim Nurul Hasanah Jl. Mandor Tajir Rt. 003/05, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.

Peserta Resosialisasi yang hadir meliputi unsur dari Ibu Rumah Tangga, Anggota Posyandu, PKK dan Ibu – Ibu Majlis Ta’lim. Para peserta Resosialisasi dapat bertanya sekitar bagaimana memperlakukan Tabung LPG dan Kompor beserta aksesorisnya secara benar dan aman dan praktek langsung menggunakan kompor LPG untuk memasak.

Para peserta juga diberikan penjelasan penanganan jika LPG mengalami kebocoran. LPG adalah gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak beracun. Pertamina sengaja menambahkan Zat Merkaptan agar berbau. Jadi bila tercium bau Gas, segera buka semua ventilasi ruangan seperti Pintu dan jendela, tutup kran Regulator dan lepas Regulator dari tabung gas, demikian penjelasan Didiek Riady selaku Sales Representatif (SR) Gas Domestic Region II.

Salah satu peserta Nunung Yanto Selaku Sekretaris Majlis Ta’lim Nurul Hasanah Rt. 03/05 di Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok menyatakan, dirinya sekarang sudah paham dalam penggunaan LPG, termasuk apabila terjadi kebocoran setelah diadakannya Resoliasisasi ini.

Bila terjadi kebocoran yang penting jangan panik aja, lalu buka regulator dan jauhkan tabung dari aliran listrik atau bahan yang mudah terbakar,” ujar Nunung Yanto

Didiek Riady selaku Sales Representatif juga menunjukan ciri - ciri tabung LPG yang diproduksi Pertamina seperti tidak mengalami kerusakan/penyok, valve yang terbuat dari bahan kuningan/bronze, safety valve dalam kondisi baik, terdapat karet (Rubber Seal) pada lubang valve dan kondisi Rubber Seal harus tidak dalam keadaan robek (rusak).

Dijelaskan pula sejak dimulainya konversi sampai dengan saat ini PT. Pertamina (Persero) telah secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi yang meliputi aspek pengenalan material konversi, tata cara penggunaannya, termasuk peningkatan awareness akan aspek safety dalam penggunaan LPG.

Resosialisasi tidak hanya ditujukan kepada masyarakat pengguna LPG, namun juga kepada lembaga penyalur resmi PT. Pertamina (Persero) seperti para Agen dan para Pangkalan.

PT. Pertamina (Persero) secara rutin melakukan pengawasan dan pembinaan ke lembaga penyalur, untuk memeriksa tabung LPG yang beredar serta memberikan pemahaman aspek keselamatan LPG.

Diharapkan, para Agen dan para Pangkalan tersebut dapat menjawab keraguan konsumennya dalam penggunaan LPG.
Langkah - langkah tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang berhubungan dengan penggunaan LPG.
Adapun PT. Pertamina (Persero) berkomitmen untuk lebih meningkatkan sosialisai cara penggunaan LPG yang benar dan aman, disamping juga tetap memperhatikan aspek - aspek HSE (Health and Safety Environment) serta Quality Control.
Adapun bagi yang masih belum jelas dalam penggunaan LPG, masyarakat dapat menghubungi Contact PT. Pertamina (Persero) di nomor 500 000.

DPC. Hiswana Migas Kota Depok dalam waktu dekat ini juga akan melanjutkan kegiatan Resosialisasi Pemasangan Aksesoris LPG secara benar dan aman di 5 (lima) Kelurahan yaitu Kelurahan Tapos dan Cilangkap Kecamatan Cimanggis, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong dan Kelurahan Kedaung, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.

25 Mei 2010

Rencana Kenaikan Harga Elpiji Non Subsidi


PT. Pertamina (Persero) lambat atau cepat berencana akan menaikkan harga Elpiji ukuran 12 kg pada tahun ini tidak dapat dihindarkan. Kenaikan tersebut diusulkan karena pada saat ini PT. Pertamina (Persero) berdasarkan perhitungan, jika harga Elpiji Non Subsidi ini tidak dinaikan, maka pada tahun ini PT. Pertamina (Persero) berpotensi merugi sekitar Rp. 2.658,- per Kg dari setiap Elpiji Non Subsidi yang dijual kepada masyarakat atau mencapai kerugian sebesar Rp 3,189 triliun. Adapun Elpiji Non Subsidi adalah yang berkapasitas 15 kg, 50 kg, dan Elpiji curah atau Bulk. Demikian yang disampaikan oleh Vice President Communication Pertamina di Media Masa beberapa hari yang lalu.

Perlu mengadakan Pengawasan yang ketat demi menekan Biaya Subsidi.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ada kekhawatiran di banyak kalangan kalau harga Elpiji 12 kg dinaikan, maka masyarakat pengguna Elpiji 12 Kg akan beralih Elpiji ke 3 kg dan nanti subsidi yang ditanggung pemerintah dipastikan akan membengkak.

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana dengan Elpiji yang bersubsidi yang memiliki berat 3 Kg yang disalurkan oleh para Agen Elpiji 3 Kg yang diperuntukkan Konsumsi Rumah Tangga dan Sektor UKM dapat tepat sasaran dan Kuota Subsidi tidak membengkak?

Mungkin jawabannya antara lain adalah Pemerintah harus secepat mungkin membentuk Team Pengawas serta bekerja sama dengan Instansi terkait di daerah Kota dan Kabupaten untuk melaksanakan Pengawasan melalui pendistribusian dengan Sistem Tertutup secara terbatas seperti halnya penyaluran Minyak Tanah Subsidi beberapa tahun yang lalu.

Namun yang dapat dilakukan oleh PT. Pertamina (Persero) yang telah bermitra dengan Para Agen antara lain perlu menekankan:

1. Setiap Mitra yang ditunjuk menjadi Agen LPG 3 Kg oleh PT. Pertamina (Persero) harus memiliki :

a. Pangkalan LPG 3 Kg yang jelas dan terdaftar di Gas Domestik Region PT. Pertamina (Persero) dan Hiswana Migas sebagai Organisasi yang menaungi para Agen, mengingat masih maraknya penyaluran yang dilakukan oleh yang mengatas namakan Mitra Agen atau sejenisnya yang sulit dikontrol system penyalurannya.

b. Para Agen harus memiliki Surat Perjanjian Penyaluran Elpiji 3 Kg antara Agen dengan Pangkalan dan

c. Memiliki Papan Pangkalan.

2. Para Agen harus memiliki Truck Kendaraan Angkut Elpiji 3 Kg dengan atas nama perusahaan ataupun pemegang saham, baik yang memiliki Double Ban ataupun Engkel serta Mobil Pick Up sebagai kendaraan pendukung dalam penyaluran dan telah terdaftar secara jelas di Gas Domestik Region PT. Pertamina (Persero) dan Hiswana Migas sebagai Organisasi yang menaungi para Agen yang tidak melebihi usia umur Teknis Kendaraan 12 tahun.

3. Diperlukan adanya Pengawasan yang ketat yang dilakukan di setiap SPPBE terhadap kendaraan yang mengisi dan mengangkut Elpiji 3 Kg yang disesuaikan dengan kendaraan atas nama Perusahaan Mitra PT. Pertamina (Persero) yang telah dilengkapi dengan Identitas Keagenan, baik Papan Agen, Surat Jalan Agen, LO Agen dan ID Card Sopir dan Kernet.

Hal – hal tersebut diatas sebenarnya telah diterapkan oleh Gas Domestik Region PT. Pertamina (Persero) namun belum efektif. Namun langkah awal tersebut diatas dimaksudkan sebagai upaya untuk mengantisipasi penyimpangan – penyimpangan dalam penyaluran dan mengantisipati bila terjadi adanya lonjakan konsumsi Elpiji 3 kg, karena adanya migrasi pengguna Elpiji 12 kg ke 3 kg yang disusul dengan kemungkinan adanya lonjakan Anggaran subsidi oleh Pemerintah dan dimungkinkan lagi adanya kekhawatirkan banyak pihak semakin bertambah maraknya ulah pedagang untuk memindahkan isi Elpiji 3 kg ke tabung Elpiji 12 kg dan 50 kg yang dikarenakan adanya disparitas harga Elpiji 12 kg yang semakin tinggi dibandingkan dengan harga Elpiji 3 kg. Harga Elpiji eceran umum saat ini berkisaran untuk tabung 12 kg dijual dengan harga Rp 5.850,- per kg, sedang harga Elpiji 3 kg hanya dijual sebesar Rp 4.250 per kg sehingga ada selisih sebesar Rp 1.600 per kg.

Semoga kebijakan tersebut diatas dapat terlaksana dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan, namun penyaluran Elpiji khusus 3 kg dapat tepat sasaran untuk pengguna Rumah Tangga dan UKM. Semoga.

06 Mei 2010

Bio E - Fuel 98 Plus Vitamin


Siapa yang belum mendengar atau mengetahui tentang Bio E - Fuel 98 Plus Vitamin (Suplemen)? Sejumlah karyawan PT. Pertamina (Persero) yang tergabung dalam Koperasi Perhimpunan Purna Karyawan Pertamina (KOPERNA) yang bekerja sama dengan PT. Indotass Mandiri Indonesia, mengenalkan produk terbaru yaitu Vitamin untuk mesin kendaraan bermotor dan vitamin tersebut dapat menghemat Bahan Bakar Kendaraan Bermotor hingga 20 %.

Produk baru tersebut diberikan nama Bio E - Fuel 98 Plus Vitamin (Suplemen) yang merupakan bahan campuran khusus. Produk tersebut juga berguna untuk mengurangi kadar Emisi Gas atau Partikulat yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang berdampak pada Global Warning.

Memang pada saat ini dipasaran banyak sekali Poduk Additive Import yang telah beredar, namun Bio Produk PT. Pertamina tersebut diatas sangat berbeda karena tidak perlu dicampur setiap kali mengisi BBM baik Premium, Pretamax ataupun Solar/Diesel. Jadi cukup sekali mengisi Bio E - Fuel 98 dapat dipergunakan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan demikian ungkap Olivia Wee Rumayar sebagai President Director PT. Indotass Mandiri Indonesia yang telah membuka Stand Promosi bersama dengan Dinas Perindag Kota Depok dalam acara MTQ Ke XXXI Se Jawa Barat di Lapangan Merpati Kota Depok sejak tanggal 03 Mei 2010 sampai dengan tanggal 08 Me 2010 kepada Ketua DPC Hiswana Migas Kota Depok Sdr. M. Athar Susanto.

Sebenarnya bukan hanya itu saja, produk Bio tersebut juga relatif murah dibandingkan dengan produk merk lain. Namun ungkapnya produk Bio tersebut mengandalkan Kwalitas bahkan Bio dapat menghemat Bahan Bakar 15 - 20 %, adapun pembakarannya sangat sempurna, halus, menambah jarak tempuh, meminimalisasi kerak - kerak diruang bakar, ramah lingkungan dan dapat memperpanjang usia mesin serta dapat dipergunakan untuk semua jenis kendaraan baik kendaraan roda 2, roda 4 ataupun lebih, namun bahan bakunya diperoleh dari dalam negeri yaitu dari PT. Pertamina (Persero). Rencana Produk Bio ini dapat diperoleh di Counter SPBU - SPBU terdekat di kota anda dan dapat menghubungi Ibu Olivia di PT. Indotass Mandiri Indonesia Jl. Arif Rachman Hakim No. 104 Kota Depok Telp.& Fax(021)7983633

19 Februari 2010

Penandatanganan Kerjasama Penyaluran Kredit Tabung LPG 3 kg


Senin, 15 Pebruari 2010 Pukul 09.00 Wib di Gedung Pertamina Pusat Jakarta, PT Bank Permata Tbk, Bank BRI, Hiswana Migas dan PT. Pertamina (Persero) melakukan penandatanganan kerjasama penyaluran Kredit Tanpa Anggunan (KTA) Bisnis kepada Agen LPG 3 Kg. Bank Permata Tbk menyalurkan Kredit Tanpa Agunan senilai Rp200 miliar kepada Agen tabung LPG 3 kg yang dikelola oleh Hiswana Migas. Jumlah kredit limit KTA ini adalah antara Rp 50 - 450 juta tahap pertama, tapi bisa bertambah kalau semuanya lancar,

Hadir dalam acara tersebut antara lain Direktur Retail Banking Bank Permata Lauren Sulistiwati, Ketua Umum Hiswana Migas M Nur Adib dan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal yang dihadiri pula oleh Para Pengurus DPC Hiswana Migas DKI Jaya, Tangerang, Depok, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Cioanjur, Banten, Purwakarta, Cirebon dan Bandung – Sumedang.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT. Pertamina (Persero), A. Faisal dalam sambutannya mengatakan, bahwa Pihak Pertamina saat ini mengalami kesulitan dalam pembiayaan program Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg sejak tahun 2007 hingga saat ini bila tidak dibantu oleh pihak Lembaga Keuangan. Sebab sampai saat ini hutang belum dibayarkan oleh pemerintah ke Pertamina. Meski demikian, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina tidak menyebutkan apakah piutang ini membuat Pertamina mengalami kesulitan cash flow atau tidak.
Jalinan Kerja Sama antara Pertamina dengan Hiswana Migas selaku Mitra Pertamina bahwa hutang itu terbentuk karena Pertamina telah menyelesaikan pembuatan tabung elpiji 3 kilogram. Pertamina sudah menyalurkan 63 juta tabung dalam program konversi dan untuk itu Pertamina sudah mengeluarkan Rp 15 triliun lebih, tapi dari pemerintah baru mengganti ke Pertamina sebesar Rp 4 triliun atau Rp 6 triliun. Sehingga atas dana talangan tersebut, pemerintah belum membayar ke Pertamina diperkirakan mencapai Rp 10 triliun.
Direktur Pemasaran dan Niaga A. Fasial juga menyampaikan kembali bahwa pemerintah dengan program konversi dari Minyak Tanah ke LPG 3 Kg, pemerintah telah dapat mengurangi besaran subsidi mencapai Rp 22,5 triliun. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan banyak pihak termasuk masyarakat.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, maka dua bank, yakni Bank Permata dan Bank BRI, siap memberikan bantuan kredit untuk para Agen elpiji 3 Kg berupa Kredit Tanpa Agunan (KTA). Perbankan siap memberikan kucuran kredit mencapai Rp 200 miliar pada tahap pertama.
Pemberian Kredit Tanpa Anggunan tersebut diberikan kepada para Agen LPG 3 kg yang berada di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Makassar, Denpasar, dan Semarang tanpa agunan, yang mempunyai berjangka waktu 1 - 3 tahun, berbunga tetap dengan tujuan untuk pembelian LPG 3 kg dan isinya.

Agen yang dapat menikmati fasilitas ini adalah yang berstatus Perorangan, CV, atau PT dengan lama usaha minimal (4) empat tahun menjalin kerja sama dengan Pertamina (termasuk ketika menjadi agen minyak tanah/SPBU).

Seperti diketahui bersama bahwa PT. Pertamina (Persero) melalui Hiswana Migas yang memiliki 1.879 agen di seluruh Indonesia. Target penyaluran adalah 13 juta tabung LPG 3 Kg senilai Rp1,8 triliun sebagai bagian dari program nasional konversi minyak tanah ke LPG 3 Kg.

Adapun Skim penyaluran dibuat sedemikian rupa sehingga debitur memiliki akses yang mudah terhadap fasilitas ini. Namun unsur kehati - hatian juga kami kedepankan dengan mensyaratkan debitur telah menjamin kemitraan dalam jangka waktu tertentu dengan Pertamina," demikian penjelasan dari Direktur Retail Banking Bank Permata “Lauren Sulistiawati”.

Disela – sela acara tersebut, Pengurus Hiswana Migas mengharapkan semoga Tata Niaga LPG 3 Kg akan lebih baik lagi dengan ditetapkannya Sistim distribusi tertutup (Program Rayonisasi) dan pemberian alokasi Minimum dan maksimum kepada para agen. Dan dimohon agar PT. Pertamina (Persero) menindak tegas kepada para oknum agen yang sengaja melanggar MOU. Tata Niga LPG 3 Kg tanpa kecuali. Hal ini untuk mengantisipasi adanya pelanggaran Lintas Rayon, Pengalihan isi 3 Kg ke 12 Kg yang diakibatkan adanya Over Supply di masyarakat,